1 Full Life: ENGKAU MEMBIARKAN WANITA IZEBEL, YANG MENYEBUT DIRINYA NABIAH.
Nas : Wahy 2:20
Suatu dosa yang umum dalam jemaat di Tiatira adalah kecenderungan untuk membiarkan dosa, ketidakbenaran atau ajaran yang tidak alkitabiah dalam diri para pemimpinnya (ayat Wahy 2:14,20).
lihat cat. --> 1Raj 21:25).
[atau ref. 1Raj 21:25]
Barangkali beberapa orang di Tiatira menerima guru-guru palsu karena mereka mengaku bahwa mereka berbicara bagi Allah dan karena mereka menunjukkan kharisma, keberhasilan dan pengaruh yang besar. Kristus mengecam dosa sikap toleransi ini.(lihat cat. --> 1Kor 14:29)
[atau ref. 1Kor 14:29]
dan yang menyatakan bahwa Allah menerima siapapun dalam jemaat yang melakukan percabulan dan turut serta dalam kesenangan jahat dari dunia ini. Beberapa orang dalam jemaat akan sering membiarkan ajaran sesat semacam itu karena ketidakacuhan, persahabatan pribadi atau takut akan pertentangan, atau karena menginginkan kedamaian, keharmonisan, kemajuan pribadi atau uang. Allah akan menghancurkan jemaat semacam itu beserta para pemimpinnya (ayat Wahy 2:20-23;lihat cat. --> Luk 17:3).
[atau ref. Luk 17:3-4]
2 Full Life: MEMBURU PEREMPUAN.
Nas : Wahy 12:13
Iblis berusaha untuk membinasakan perempuan itu
(lihat cat. --> Wahy 12:6).
[atau ref. Wahy 12:6]
Orang Israel yang menerima Kristus akan dikejar dan dianiaya oleh Iblis dan pengikut-pengikut antikristus (bd. Mat 24:15-21). Allah akan memberikan perlindungan adikodrati kepada orang kudus Israel selama masa ini (ayat Wahy 12:14-16).
3 Full Life: BINATANG YANG MERAH UNGU.
Nas : Wahy 17:3
Binatang ini adalah pemerintahan dunia dan Babel yang politis, yang mendukung kuasa rohani yang murtad. Untuk ulasan mengenai "tujuh kepala,"
lihat cat. --> Wahy 17:10;
[atau ref. Wahy 17:10]
tentang "sepuluh tanduk,"
lihat cat. --> Wahy 17:12.
[atau ref. Wahy 17:12]
4 Full Life: DARAH ORANG-ORANG KUDUS.
Nas : Wahy 17:6
Agama palsu yang bersekutu dengan sistem dunia akan menganiaya setiap orang yang benar-benar setia kepada Kristus dan iman alkitabiah.
5 Full Life: PENGANTIN PEREMPUAN, MEMPELAI ANAK DOMBA.
Nas : Wahy 21:9
Metafora untuk kota yang baru ini berarti bahwa umat Allah akan tinggal di dalamnya. Yohanes memakai bahasa simbolis untuk melukiskan Kota yang Kudus, yang kemuliaannya tidak dapat dipahami seluruhnya oleh pengertian manusia (lih. Wahy 21:9-22:5).